Posted by Ernest Admin on Sunday, 12, February, 2017
Berbagai terapi/ cara pengobatan telah diperkenalkan untuk mengobati disfungsi ereksi (DE). Beberapa yang paling populer adalah terapi konseling, konsumsi obat dalam bentuk pil dan terapi injeksi. Lalu, manakah diantara ketiganya yang paling efektif mengatasi disfungsi ereksi?
Terapi injeksi adalah pengobatan yang bekerja terbaik untuk disfungsi ereksi. Tetapi metode ini juga (entah kenapa) yang paling tidak populer. Suntikan berhasil untuk 80% sampai 90% laki-laki, dan tidak semenyakitakan yang mungkin Anda pikir. Kebanyakan pria mengatakan rasanya seperti dicubit. Terapi ini adalah pilihan yang baik bila pengobatan lain tidak bekerja sebaik yang Anda inginkan. Anda dapat menemui spesialis, yang disebut ahli urologi, untuk mencari tahu pengobatan apa yang terbaik untuk Anda.
Contoh obat disfungsi ereksi dengan injeksi adalah alprostadil. Obat Ini hanya tersedia dengan resep dokter. Cara kerja obat dengan membuat pembuluh darah melebar. Pelebaran pembuluh darah akan meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk penis, sehingga membantu pria dengan DE mendapatkan ereksi. Bentuk sediaan alprostadil ada yang injeksi- disuntikkan langsung ke penis atau sebagai supositoria, cara penggunaannya dengan menempatkannya ke dalam pembukaan di ujung penis.
Seberapa cepat alprostadil bekerja? Mulai bekerja di sekitar 5- 20 menit. Tunggu 10-30 menit sebelum Anda berhubungan seks. Ereksi Anda seharusnya berlangsung selama sekitar satu jam dan dapat berlanjut setelah Anda ejakulasi. Jangan menggunakannya lebih dari tiga kali seminggu. Tunggu setidaknya 24 jam antara setiap penggunaan.