Posted by Ernest Admin on Thursday, 9, February, 2017
Diare seringkali dapat hilang sendiri, sehingga pengobatan biasanya tidak diperlukan. Tetapi obat diare dapat bermanfaat untuk mengurangi/ menghilangkan gejala. Jangan konsumsi obat anti-diare jika Anda mengalami demam atau gejala lainnya, seperti tinja berdarah. Jangan memberikan bayi atau anak-anak setiap obat diare kecuali dokter anak menyarankannya.
Beberapa obat diare yang perlu anda ketahui
Ada beberapa jenis obat anti diare, dan umumnya obat antidiare mampu mengurangi gejala, serta mempersingkat lamanya diare sebanyak satu hari. Obat antidiare yang paling sering digunakan adalah loperamid. Obat ini terbukti efektif dan memilki efek samping yang sedikit. Loperamide mampu menjadikan tinja Anda lebih padat dan mengurangi frekuensi buang air besar Anda.
Sejumlah obat antidiare bisa dibeli di apotek tanpa menggunakan resep dari dokter. Anda disarankan untuk membaca petunjuk pada kemasan agar tahu takaran dosis yang tepat dan tahu apakah obat tersebut cocok untuk Anda. Obat antidiare sebetulnya tidak diperlukan, kecuali Anda terdesak oleh aktivitas penting.
Penggunaan antibiotik pada saat diare
Antibiotik biasanya dianjurkan jika penyebab diare telah dipastikan sebagai bakteri atau jika gejala diare yang terjadi sangat parah. Penderita diare disarankan untuk tidak mengonsumsi antibiotik jika penyebabnya belum diketahui. Selain karena antibiotik bisa menimbulkan efek samping buruk, antibiotik juga tidak berpengaruh jika diare disebabkan oleh virus. Jika terlalu sering digunakan untuk penyakit yang ringan, efek positif antibiotik akan berkurang ketika nantinya digunakan untuk mengobati kondisi yang lebih serius. Antibiotik juga disarankan bagi mereka yang memiliki kekebalan tubuh yang lemah dan rentan terhadap infeksi.