Posted by Ernest Admin on Thursday, 2, March, 2017
Mahkota Dewa merupakan tumbuhan asli Indonesia yang berasal dari Papua / Irian Jaya. Tumbuhan ini dapat ditemui dipekarangan sebagai tanaman hias atau tanaman peneduh. Tanaman ini termasuk dalam famili Thymelaece, bahasa ilmiahnya adalah Phaleria macrocarpa. Dalam dunia pengobatan herbal mahkota dewa telah terkenal luas sebagai herbal anti kanker. Bagaimana potensi anti kanker mahkota dewa?
Mekanisme anti kanker mahkota dewa adalah dengan menjadi agen anti-proliferasi- mencegah pembelahan sel kanker, inducer anti-angiogenik- mencegah pembentukan saluran perdarahan untuk kanker dan apoptosis- mematikan sel kanker.
Pernah dijaleskan pada artikel sebelumnya mengenai peran anti kanker mahkota dewa pada apoptosis sel. Selanjutnya akan dibahas efek mahkota dewa sebagai anti angiogenik- mencegah pembentukan saluran perdarahan untuk kanker.
Angiogenik- pembentukan saluran perdarahan disekitar sel kanker dibutuhkan oleh sel kanker untuk bertahan hidup dan menyebar ke jaringan lain. Penghambatan angiogenesis sel kanker akan membantu mematikan sel kanker dan mencegah penyebaran.
DLBS1425 (Ekstrak semipolar metanol Mahkota dewa) juga menekan ekspresi siklooksigenase-2 mRNA dan ekspresi m RNA faktor pertumbuhan pembuluh darah- C (VGEF-C). Hal ini menyebabkan penurunan permeabilitas pembuluh darah yang selanjutnya mengurangi produksi sel pembentuk pembuluh darah dan migrasi, sehingga terjadi anti-angiogenesis (pembuluh darah untuk sel kanker tidak terbentuk).
Protein kinase-C juga dihambat oleh ekstrak ini menyebabkan down-regulasi faktor transkripsi sebagai penggerak protein-1. Ini memberikan kontribusi lebih lanjut untuk aktivitas anti-proliferasi nya. Asam galat bersama dengan bertindak atas BAX dan Bcl-2 gen. Selain dua mekanisme pro-apoptosis ini, asam galat juga dilaporkan untuk meningkatkan spesies oksigen reaktif (ROS)- (ROS dapat merusak DNA/ RNA-menghambat pembentukan sel kanker) di lini sel kanker in vitro.