Posted by Ernest Admin on Friday, 10, March, 2017
Obat anti diabetes: golongan pemicu sekresi insulin- Terapi pada penderita Diabetes Melitus tipe 2 diterapkan bersamaan dengan pengaturan pola makan dan olahraga. Terapi farmakologis ini dapat berupa anti diabetes oral atau insulin.
Terdapat 5 golongan anti diabetes oral yang dibedakan berdasarkan cara kerjanya. Salah satu jenis obat anti diabetes adalah golongan pemicu sekresi insulin. Contoh obat anti diabetes golongan pemicu sekresi insulin yang paling sering digunakan adalah sulfonilurea.
Sulfonilurea (SU) adalah obat tertua dan paling banyak digunakan untuk pengobatan Diabetes melitus tipe 2. Meskipun terapi SU efektif menurunkan konsentrasi glukosa darah (rata-rata penurunan gula darah puasa 2-4 mmol / l, disertai dengan penurunan HbA1c dari 1-2%), pengobatan dengan SU memiliki efek samping jangka panjang yang kurang baik.
Sulfonilurea bekerja dengan merangsang sekresi insulin dari β-sel pankereas, pengobatan dengan SU dikaitkan dengan progresif linear penurunan fungsi sel β. Ketidakmampuan mempertahankan kontrol glikemik mencerminkan stadium lanjut kegagalan-sel β.
Hipoglikemia adalah efek samping yang paling umum dan paling serius yang berhubungan dengan terapi SU. Ini terutama karena pelepasan insulin yang tetap terjadi bahkan ketika konsentrasi glukosa berada di bawah ambang batas normal untuk fisiologis normal pelepasan insulin yang dirangsang glukosa. Berat badan meningkat merupakan efek samping lain yang dapat terjadi. Hal ini diduga hasil dari efek anabolik konsentrasi insulin yang meningkat. Karena penurunan efektivitas SU dari waktu ke waktu dan terkait penurunan sekretori insulin, terapi kombinasi telah difokuskan terutama pada menambahkan obat sensitisasi insulin, termasuk metformin dan thiazolidinediones.
