Posted by Ernest Admin on Monday, 13, March, 2017
Obat anti diabetes: menghambat glukoneogenesis. Obat anti diabetes oral dibedakan menjadi 5 golongan berdasarkan cara kerjanya. Salah satunya adalah yang bekerja dengan menghambat glukoneogenesis.
Pada dasarnya glukoneogenesis adalah sintesis glukosa dari senyawa bukan karbohidrat, misalnya asam laktat dan beberapa asam amino. Proses glukoneogenesis berlangsung terutama dalam hati. Selain menghambat produksi glukosa dari substrat karbon non karbohidrat, obat golongan ini dapat mengaktivasi enzim adenosine monophosphate kinase (AMPK) yang dapat menghambat enzim utama pada proses glukoneogenesis dan sintesis glikoen di hati. Contoh obat yang bekerja dengan menghambat glukoneogenesis adalah Metformin.
Metformin, sebuah biguanid yang bertindak langsung terhadap resistensi insulin, dianggap sebagai obat sensitisasi insulin dan dianggap menjadi landasan dalam pengobatan DM tipe 2. Merek dagang yang tersedia termasuk Glucophage, Glucophage XR, Riomet, Fortamet, Glumetza, Obimet, Dianben, Diabex dan Diaformin. Karena keamanan dan kemanjuran, metformin adalah pilihan utama dari monoterapi, dan pedoman bersama dari The American Association of Clinical Endocrinologist (AACE) dan American College of Endocrinology (ACE). Mereka merekomendasikan pengunaan metformin sebagai monoterapi pilihan pertama, kecuali ada kontraindikasi seperti penyakit ginjal, hati, intoleransi gastrointestinal atau risiko asidosis laktat.
Meskipun menjadi OAD yang paling banyak digunakan di dunia, metformin dapat mencapai perhentian efektivitas karena kegagalan-sel β pankreas yang progresif. Metformin hanya efektif bila ada insulin endogen cukup atau eksogen dan karena nya pasien tidak mampu untuk mempertahankan kontrol glikemik sembari penyakit mereka berlangsung.
