Posted by Ernest Admin on Saturday, 22, April, 2017
Bagaimana neuropati diabetes didiagnosis? Dokter mendiagnosis neuropati berdasarkan gejala dan pemeriksaan fisik. Pada awal pemeriksaan, dokter akan menanyakan tentang gejala yang dirasakan dan juga riwayat kesehatan pasien, serta melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tahu penyebab dan tingkat keparahannya. Selama pemeriksaan, dokter dapat memeriksa tekanan darah, denyut jantung, kekuatan otot, refleks, dan sensitivitas terhadap perubahan posisi, getaran, suhu, atau sentuhan ringan.
Neuropati diabetes didiagnosis dengan berbagai tes fisik. Salah satu tes sederhana yang sering dilakukan adalah pemeriksaan fisik pada kaki. Para ahli menyarankan agar penderita diabetes menjalani pemeriksaan kaki yang komprehensif setiap tahun untuk memeriksa kemungkinan adanya neuropati perifer. Seperti diketahui neuropati perifer merupakan tipe neuropati diabetes yang paling sering terjadi. Orang yang didiagnosis dengan neuropati perifer memerlukan pemeriksaan kaki yang lebih sering.
Pemeriksaan kaki komprehensif menilai kulit, otot, tulang, sirkulasi, dan sensasi kaki. Dokter dapat menilai sensasi atau perasaan pelindung di kaki dengan menyentuhnya dengan monofilamen nilon (mirip dengan bulu di sikat rambut yang menempel pada tongkat) atau dengan menusuknya dengan pin.
Orang yang tidak dapat merasakan tekanan dari jarum atau monofilamen telah kehilangan sensasi proteksi dan berisiko mengalami luka pada kaki yang mungkin tidak sembuh dengan benar. Dokter juga dapat memeriksa persepsi suhu atau menggunakan garpu tala, yang lebih sensitif daripada tekanan sentuh, untuk menilai persepsi getaran. Neuropati diabetes didiagnosis bila kaki pasien tidak dapat merasakan rangsangan yang diberikan.