PEMERIKSAAN PENUNJANG PADA NEUROPATI DIABETIK
Posted by Ernest Admin on Sunday, 23, April, 2017
Pemeriksaan penunjang pada neuropati diabetik. Diagnosis untuk diabtes neuropati dilakukan melalui wawancara dengan dokter, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang pada neuropati diabetik lain seperti tes darah, usg hingga elektromiografi. Dokter anda mungkin melakukan tes lain sebagai bagian dari diagnosis. Pemeriksaan penunjang juga dapat dilakukan untuk memastikan penyebab dasar dari neuropati yang muncul.
Beberapa pemeriksaan penunjang pada neuropati diabetik yang dapat dilakukan adalah:
- Studi konduksi saraf atau elektromiografi kadang-kadang digunakan untuk membantu menentukan jenis dan tingkat kerusakan saraf. Studi konduksi saraf memeriksa transmisi arus listrik melalui saraf. Elektromiografi menunjukkan seberapa baik respon otot terhadap sinyal listrik yang dikirim oleh saraf terdekat. Tes ini jarang diperlukan untuk mendiagnosis neuropati.
- Pemeriksaan variabilitas denyut jantung menunjukkan bagaimana jantung merespons pernapasan dalam dan perubahan tekanan darah dan postur tubuh.
- Ultrasonografi menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan citra organ dalam. USG dari kandung kemih dan bagian lain dari saluran kemih, misalnya, dapat digunakan untuk menilai struktur organ-organ ini dan menunjukkan apakah kandung kemih benar-benar kosong setelah buang air kecil.
- Tes darah. Tes ini berfungsi untuk mengetahui apakah ada kondisi medis lain yang menyebabkan terjadinya kerusakan saraf.
- Tes pencitraan. Tes ini dilakukan untuk mengetahui sumber tekanan atau kerusakan pada saraf, tes pencitraan seperti X-ray, CT scan, dan MRI mungkin akan dilakukan.
- Ada juga tes yang dilakukan khusus untuk melihat fungsi saraf sebagai berikut:
- Elektromiografi (EMG). Tes ini digunakan untuk mengukur fungsi saraf.
- Tes velositi konduksi saraf (NVC). Tes yang berfungsi mengukur kecepatan sinyal yang melalui saraf.
- Biopsi saraf. Pengambilan sampel jaringan melalui prosedur operasi untuk diperiksa di bawah mikroskop.
