Posted by Ernest Admin on Monday, 29, May, 2017
Rumus menghitung skor risiko dm2 (diabetes melitus tipe 2) pada ibu yang pernah mengalami diabetes gestasional. Agar dapat memprediksi di ibu mana penyakit tersebut akan muncul setelah melahirkan, periset menguji berbagai parameter yang diketahui berperan penting dalam asal penyakit. Parameter yang diuji antara lain Body mass index (BMI), predisposisi genetik (riwayat diabetes dalam keluarga), apakah ibu menyusui dan apakah diabetes gestasionalnya diobati dengan insulin.
Rumus menghitung skor risiko dm2 dibuat berdasarkan parameter ini. Para periset memperkenalkan poin- poin untuk memungkinkan mereka memprediksi kemungkinan wanita terkena diabetes pascamelahirkan.
Untuk skor berisiko rendah, kemungkinan terkena diabetes dalam waktu lima tahun setelah melahirkan hanya sekitar sebelas persen; Dalam kategori berisiko menengah berkisar antara 29 sampai 64 persen, sedangkan untuk skor risiko tertinggi lebih dari 80 persen.
“Tes yang kami kembangkan sangat mudah diterapkan dan ke depan bisa digunakan di rumah sakit sebagai alat untuk memprediksi diabetes pascamelahirkan,” Prof. Ziegler menambahkan. “Ini berarti dokter dan pasien mengetahui risiko masing-masing, dan ini memungkinkan pemeriksaan diabetes lebih sesuai dengan kebutuhan individu pasien.”
Rumus menghitung skor risiko dm2 adalah sebagai berikut: 5 x BMI (pada awal kehamilan) + 132 (jika diabetes gestasional diobati dengan insulin) + 44 (jika wanita tersebut memiliki riwayat diabetes keluarga) – 35 (jika ibu menyusui bayinya).
Skor kurang dari / sama dengan 140 dianggap rendah, dan dalam istilah aritmatika murni sesuai dengan risiko sekitar 11 persen diabetes postpartum yang berkembang dalam lima tahun.
Skor sedang adalah antara 141 dan 220 dan membawa risiko sekitar 29 persen. Nilai yang meningkat (221-300) menunjukkan risiko 64 persen, sementara nilai yang sangat tinggi (300 dan di atas) menunjukkan sekitar 80 persen risiko terkena diabetes pascamelahirkan.
