News & Events

DAUN KATUK DAN BRONKITIS OBLITERANS

Posted by Ernest Admin on Wednesday, 18, October, 2017


Daun katuk dan bronkitis obliterans. Salah satu efek samping dari konsumsi daun katuk dalam jumlah yang berlebih adalah terjadinya bronkitis obliterans.

Bronkitis obliterans (BO), yang secara informal dikenal sebagai popcorn lung, adalah peradangan yang mengakibatkan tersumbatnya saluran udara terkecil paru-paru (bronchioles).

Hubungan antara konsumsi ramuan dan bronchiolitis obliterans yang berpotensi mematikan (BO) ditemukan segera setelah S. androgynus diperkenalkan di Taiwan sebagai agen reduksi berat pada tahun 1994. Wabah Sauropus androgynus menyebabkan bronchiolitis obliterans dilaporkan di Taiwan pada tahun 1995 dengan sekitar 278 pasien yang didiagnosis setelah konsumsi S. androgynus mentah. Sebanyak sembilan pasien meninggal dan transplantasi paru-paru adalah satu-satunya pilihan untuk pengobatan masalah ini. Menurut Bender dan Ismail, daun S. androgynus mengandung papaverine sebagai komponen toksik utamanya dan senyawa ini ditemukan untuk menginduksi penyakit paru pada hewan percobaan Wu dkk. menggambarkan papaverine sebagai pelemas otot polos dan vasodilator dengan asupan 300 mg sehari dianjurkan dalam dosis 150 mg setiap 12 jam. Mereka yang mengkonsumsi 600 gram daun akan mencapai asupan 3480 mg per minggu. Merugikan reaksi terhadap zat adalah ruam kulit, sakit perut, hepatotoksisitas, pembilasan, sakit kepala, takikardia, dan pusing.

Gejala umum penyakit BO adalah palpitasi dan insomnia pertama, yang menyebabkan gejala lebih lanjut yaitu sesak di dada dan dyspnea dan banyak pasien dilaporkan menderita distres pernapasan. Setelah gejala ini berkembang, spesimen biopsi spirometri dan paru-paru ditemukan memiliki masalah ventilasi obstruktif yang berarti bahwa penyakit BO diinduksi. Lai et al. [4] mengklaim bahwa, selama periode dua tahun setelah terinfeksi BO, kerusakan paru-paru dan bahkan kematian pada 7 dari 115 kasus (6,1% pasien) terjadi. Patogenesis S. androgynus-associated BO masih belum diketahui. Namun, ini bukan penyakit menular. Sementara sebagian besar status pasien tetap stabil dengan batuk dan dyspnea, sekitar seperlima dari mereka mencatat penurunan fungsi pernafasan; Beberapa bahkan mengalami kegagalan dan menjadi tergantung pada ventilator.

Jadilah bagian dari
keluarga besar

For Any Questions Or Suggestions

 0857 8570 8000 / 0811 319 3055

 ernestherbalmix@gmail.com