News & Events

Pemanis untuk Penderita DM, Gula atau Madu?

Posted by Ernest Herbal Administrator on Thursday, 19, September, 2019


Pemanis untuk Penderita DM, Gula atau Madu? Anda atau kerabat anda menderita Diabetes Melitus dan harus membatasi konsumsi gula? Ugh sedih sekali ya, banyak makanan enak yang jadi tidak dapat dicicipi. Hmm, tapi sesekali mungkin boleh ya manis sedikit. Supaya hidup ikut menjadi manis. Eits tapi jangan sampai berlebihan ya. Menjaga kadar gula darah mendekati normal itu wajib hukumnya untuk penderita Diabetes Melitus. Omong-omong soal gula, ada cerita kalau madu bisa menjadi pengganti gula untuk penderita DM. Benar tidak ya? Yuk baca infonya berikut ini.

Bahas dari madu dulu ya. beberapa studi telah memaparkan potensi manfaat dari madu, mulai dari bagaimana madu dapat digunakan secara topical (dioles) pada luka hingga manfaatnya dalam mengatur kadar kolesterol. Beberapa peneliti juga meneliti mengenai manfaatnya terhadap kadar gula darah.

Salah satunya studi tahun 2009 yang menyatakan konsumsi madu secara rutin memiliki efek menguntungkan pada berat badan dan lemak darah pada orang dengan diabetes. Meski ada juga penelitian yang menyatakan konsumsi madu dapat meningkatkan level HbA1c pada orang percobaan.

Madu juga memiliki efek anti mikroba dan antibakteri. Merupakan sumber antioksidan yang dapat bermanfaat bagi orang dengan diabetes.

Sekarang bandingkan dengan gula. Tubuh memecah makanan yang kita makan menjadi gula sederhana seperti glukosa untuk dipakai sebagai sumber energy.

Gula terdiri dari 50% glukosa dan 50% fruktosa. Fruktosa adalah tipe gula yang hanya dipecah di hati. Fruktosa didapat dari intake minuman manis, makanan pencuci mulut dan makanan dengan gula tambahan lainnya. Konsumsi fruktosa yang tinggi diasosiasikan dengan peningkatan berat badan, obesitas, penyakit hati berlemak dan peningkatan kadar trigliserida.

Sedangkan madu terdiri dari 30% glukosa, 40% fruktosa dan sisanya campuran gula dan elemen lainnya. Indeks glikemik madu lebih rendah dibanding gula, namun madu mengandung lebih banyak kalori. Satu sendok makan madu mengandung 64 kalori sedangkan 1 sendok makan gula hanya mengandung 48 kalori, menurut U.S. Department of Agriculture.

Satu faktor terkahir yang mungkin juga menjadi kunci kenapa madu lebih dipilih untuk penderita diabetes adalah karena dalam jumlah yang sama madu memberikan rasa manis yang lebih daripada gula. Jadi meskipun takaran madu yang digunakan lebih sedikit daripada gula, rasa yang dihasilkan bisa sama manisnya.

Meski begitu konsumsi pemanis untuk penderita DM tetap harus diperhatikan ya. Bukan berarti setelah diganti dengan madu anda jadi dapat mengkonsumsinya sesuka hati. Malahan The American Heart Association merekomendasikan pembatasan gula tambahan (seperti madu) tidak lebih dari 2 sendok makan bagi wanita dan 3 sendok makan bagi pria.

Jadi, pemanis untuk penderita DM mana yang anda pilih?

Jadilah bagian dari
keluarga besar

For Any Questions Or Suggestions

 0857 8570 8000 / 0811 319 3055

 ernestherbalmix@gmail.com