Posted by alamaya on Saturday, 30, May, 2015
Komplikasi penyakit Diabetes Melitus disebabkan karena diabetes yang tidak terkelola dalam jangka panjang dapat menimbulkan gangguan (komplikasi). Kadar glucosa darah yang tinggi secara terus-menerus selama bertahun-tahun pada akhirnya merusak organ tubuh. Sehingga penderita diabetes melitus haruslah mengontrol kadar gula darah/ glucosa secara teratur, menjaga pola makan, mengatur berat badan dan melakukan cek up secara rutin. Pola hidup seperti itu perlu untuk mencegah komplikasi diabetes.
Berikut 5 jenis komplikasi yang diakibatkan oleh diabetes:
1. Penyakit Kardiovaskuler
Penderita Diabetes beresiko terkena penyakit kardiovaskuler 2-4 kali lipat dibandingkan masyarakat umum. Resiko komplikasi penyakit kardiovaskuler ini tergantung pada usia, faktor genetik, serta ada tidaknya hipertensi, hiperkolesterolemia (kolesterol tinggi) dan kebiasaan merokok. Diabetes berkontribusi terhadap munculnya penyakit jantung. Seiring waktu tingginya tingkat glucosa dalam darah menyebabkan penggumpalan darah dan meningkatnya resiko penyumbatan pembuluh darah dekat jantung (serangan jantung), otak (stroke), atau kaki (gangren)
2. Penyakit Ginjal (Nefropati)
Jaringan ginjal terdiri dari banyak pembuluh darah kecil yang membentuk sebuah filter yang berperan membuang limbah dan racun dari darah. Diabetes kronis dapat menyebabkan pembuluh-pembuluh darah kecil tersebut rusak. Diabetes juga membuat ginjal bekerja lebih keras untuk menyaring kelebihan kadar glucosa darah yang tidak terserap karena kekurangan insulin atau resistensi insulin. Pada akhirnya ginjal akan menurun fungsinya secara bertahap, mulai dari hiperfiltrasi (pembengkakan ginjal karena bekerja terlalu keras), mikroalbuminuria (kerusakan membran penyaring sehingga sebagian protein masuk ke dalam darah dan urine), sehingga akhirnya menjadi gagal ginjal.
Resiko gangguan ginjal juga meningkat jika pasien juga penderita tekanan darah tinggi.
3. Penyakit Syaraf (Neuropati)
Kualitas sirkulasi darah yang buruk akibat diabetes dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan jaringan syaraf. Kerusakan jaringan syaraf yang paling jelas dan umum adalah bagian kaki dan tungkai yang biasanya ditandai dengan kesemutan, rasa baal ( hilangnya sensasi), dan nyeri di jari-jari kaki, kemudian naik secara bertahap hingga tungkai. Jika kaki sudah mati rasa anda harus sering memeriksa kaki anda, karena sangat mungkin anda tidak merasakan apa-apa jika ada luka pada kaki anda seperti tertusuk duri atau kaca. Bila kemudian luka itu menjadi borok yang luas, mungkin satu-satunya terapi adalah amputasi. Neuropati juga dapat mempengaruhi syaraf pencernaan, tekanan darah, denyut jantung dan organ seksual (penyebab impotensi).
4. Penyakit Mata
Diabetes dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ mata sehingga penglihatan menjadi kabur/ hilang (buta). Penyakit mata akibat diabetes diantaranya: Retinopati diabetik, Katarak dan Glaukoma.
5. Mudah terkena Infeksi
Penderita diabetes cenderung mudah mengalami infeksi lebih sering dan lebih parah daripada orang umum, termasuk infeksi yang sulit disembuhkan pada kulit, gusi, saluran pernafasan, vagina dan kandung kemih. Hal ini karena ada hubungan khas antara infeksi dengan diabetes. Gula merupakan media yang baik untuk pertumbuhan cepat dan berlimpah bagi kuman infeksi. Selain itu gula darah yang tinggi mengganggu pergerakan sel-sel fagosit yang membunuh kuman.
Pencegahan dan Pengendalian Komplikasi
Penderita diabetes dapat mencegah atau minimal memperlambat perkembangan komplikasi diatas dengan cara mengendalikan 3 faktor yaitu : kontrol gula darah, tekanan darah dan kolesterol.
Kontrol Gula Darah, sedapat mungkin kendalikan glukosa darah hingga pada kadar normal atau mendekati normal.
Kontrol Tekanan Darah, Kendalikan tekanan darah agar normal atau mendekati normal. Tekanan darah normal mencegah kerusakan pada mata, ginjal dan sistem kardiovaskuler. Periksa tekanan darah anda secara teratur.
Kontrol Kolesterol, Pastikan kolesterol anda selalu normal atau mendekati normal. Hal ini untuk mencegah penyakit jantung, masalah utama pada penderita diabetes.
