Posted by alamaya on Wednesday, 3, June, 2015
Dewasa ini teknologi nano kian berkibar dalam pemanfaatannya terutama dalam bidang farmasi, kedokteran, sains, teknologi informasi, dan komunikasi serta tidak luput juga dalam dunia pengobatan herbal. Indonesia merupakan negara yang kaya akan tanaman obat atau saat ini biasa disebut dengan Herbal. Bahkan kekayaan tanaman obat Indonesia menduduki peringkat 2 didunia dalam hal keanekaragaman. Tanaman obat Indonesia sejak dahulu telah diolah dan digunakan sebagai bahan baku ramuan tradisional atau jamu.
Pengolahan jamu yang dikatakan sebagai obat tradisional saat ini sudah semakin modern dengan adanya teknologi nano. Teknologi nano adalah teknologi yang memungkinkan sebuah benda dipecah menjadi seukuran nano (satu per semiliar meter) jauh lebih mudah terserap ke dalam tubuh sehingga khasiatnya lebih maksimal dibandingkan tanpa teknologi nano. Teknologi nano dalam pembuatan obat herbal dipandang memberikan sebuah harapan baru akan terciptanya produk yang berkualitas tinggi.
Teknologi Nano dalam pembuatan Diachol berfungsi memecah partikel ekstrak mahkota dewa, sambiloto dan mengkudu sebagai herbal utama dalam Diachol menjadi berukuran nano menyerupai sel manusia sehingga ekstrak yang dihasilkan lebih mudah diserap oleh tubuh masuk ke aliran darah dan memberikan efek terapi. Inilah sebabnya Diachol hanya dalam waktu ± 1jam saja mampu bekerja lebih cepat dalam membantu menurunkan kadar Gula Darah, Tekanan Darah Tinggi, Asam Urat, Rematik, dan Insomnia serta menyehatkan badan.