Posted by Ernest Admin on Friday, 20, January, 2017
Diare eksudatif terjadi akibat peradangan dan kerusakan lapisan dinding usus. Diare dapat disertai ketidakmampuan mencerna lemak, cairan dan elektrolit serta pengeluaran berlebihan dan gerakan berlebihan dari usus akibat pelepasan mediator yang merangsang radang.
Berbagai penyebabnya dapat berupa:
Infeksi bakteri yang bersifat invasif (memasuki dinding usus) seperti Campylobacter jejuni, Shigella, Salmonella Yersinia enterocolica, Enteroinvasive Eschericia Coli (EIEC), Enterohemorrhagic Eschericia coli (EHEC), Clostridium difficile atau infeksi amuba.
Non infeksi berupa gluten sensitive enteropathy dan inflamatory bowel disease atau radiasi. Gluten sensitive enteropathy adalah suatu penyakit dimana seseorang tidak dapat mencerna gluten (protein yang terdapat pada gandum, gandum hitam, jelai/ barley), ketika seseorang dengan penyakit ini mengkonsumsi gluten, suatu respon radang akibat alergi akan muncul dan merusak lapisan saluran pencernaan mereka. Inflamatory bowel disease merupakan suatu penyakit inflamasi kronis (peradangan dalam waktu lama) pada usus, terdapat 2 jenis yaitu kolitis ulseratif dan penyakit chron, yang membedakan keduanya terutama pada letak peradangannya di sepanjang saluran pencernaan.
Karakteristik diare Eksudatif berupa feses dengan nanah, lendir atau darah karena ada kerusakan dinding usus. Analisis pemeriksaan laboratorium menunjukkan sel darah putih, fecal lactoferin dan calprotectin (substansi yang diukur untuk mengetahui adanya peradangan pada saluran pencernaan) positif. Gejala biasanya disertai keinginan buang air besar terus menerus, nyeri dan demam.
Nah diatas adalah sedikit ulasan mengenai diare eksudatif. Semoga bermanfaat!
