Posted by Ernest Admin on Saturday, 4, March, 2017
Dokter pada umumnya membutuhkan beberapa tahap dalam mendiagnosis. Pertama adalah dari wawancara mengenai gejala yang anda rasakan. Gejala rheumatoid arthritis (RA) sama dengan beberapa penyakit lainnya, itu sebabnya sulit untuk mendiagnosis RA pada tahap awal.
Berikutnya biasanya dilakukan pemeriksaan fisik tertentu atau pemeriksaan laboratorium. Tidak ada tes tunggal yang menunjukkan apakah Anda memiliki RA. Dokter akan memberikan pemeriksaan dan mungkin melakukan sinar-X dan pemeriksaan darah.
Rheumatoid arthritis didiagnosis dari kombinasi hal, termasuk:
Kebanyakan, tetapi tidak semua, orang dengan RA memiliki arthritis-faktor (RF) antibodi dalam darah mereka. Faktor rheumatoid mungkin terkadang hadir pada orang yang tidak memiliki RA. Oleh karena itu, diagnosis RA didasarkan pada kombinasi dari masalah bersama, serta hasil tes.
Informasi terbaru, terdapat tes darah yang lebih spesifik untuk rheumatoid arthritis. Tes citrulline antibodi siklik, juga disebut anti-PKC. Kehadiran antibodi anti-CCP menunjukkan kecenderungan ke arah bentuk yang lebih agresif dari RA.
Orang dengan rheumatoid arthritis mungkin memiliki anemia ringan. Tes darah juga bisa menunjukkan tingkat tinggi sedimentasi eritrosit (ESR) atau protein (CRP) tingkat C-reaktif meningkat, yang tanda-tanda peradangan.
Beberapa orang dengan RA juga mungkin memiliki tes antibodi antinuclear positif (ANA), yang menunjukkan penyakit autoimun, tetapi tes tidak menentukan penyakit autoimun.