Posted by Ernest Admin on Monday, 30, October, 2017
Benarkah faktor hormonal mengakibatkan depresi pasca melahirkan? Meskipun memprediksi siapa yang berisiko mengalami penyakit kejiwaan/ gangguan mood pasca persalinan sulit dilakukan, faktor hormonal, psikososial, dan biologis dianggap sebagai faktor risiko gangguan mood postpartum.
Faktor hormonal mengakibatkan depresi pasca melahirkan. Diduga kuat faktor hormonal mengakibatkan depresi pasca melahirkan. Faktor endokrin konon berperan dalam etiologi depresi pascamelahirkan, namun bukti langsung bahwa faktor hormonal mengakibatkan depresi pasca melahirkan masih kurang. Para penulis menyelidiki kemungkinan peran perubahan kadar steroid gonad pada depresi pascamelahirkan dengan mensimulasikan dua kondisi hormonal yang berkaitan dengan kehamilan dan parturisi pada wanita euthymic dengan dan tanpa riwayat depresi pascamelahirkan.
Hasil penelitian tersebut memberikan bukti langsung untuk mendukung keterlibatan hormon reproduksi estrogen dan progesteron dalam perkembangan depresi pascamelahirkan pada subkelompok wanita.
Kadar hormone estrogen, progesteron, dan kortisol turun drastis dalam waktu 48 jam setelah melahirkan. Jumlah hormone tersebut pada wanita dengan depresi pasca melahirkan tidak berbeda secara signifikan dengan wanita yang tidak mengalami depresi. Namun, individu yang mengalami depresi pasca melahirkan mungkin peka terhadap perubahan kadar hormonal dan dapat mengembangkan gejala depresi saat diobati dengan estrogen eksogen atau progesteron.
Metha dkk menunjukkan bahwa wanita dengan depresi pasca melahirkan mengekspresikan transkrip sinyal estrogen berbeda pada trimester ketiga kehamilan dibandingkan dengan wanita euthymic. Faktanya, kehadiran transkrip yang teridentifikasi memprediksi depresi pasca melahirkan dengan akurasi 88%. Ini mungkin cara untuk mengidentifikasi wanita berisiko di masa depan.
