Posted by Ernest Admin on Sunday, 16, April, 2017
Efek anti bakteri dan anti jamur mahkota dewa. Daun dan biji Mahkota dewa (P. macrocarpa) ditemukan memiliki aktivitas antibakteri yang mendalam. Flavanoid, saponin, polifenol dan tanin yang terdapat dalam buah diketahui sangat menghambat pertumbuhan bakteri gram positif dibandingkan dengan bakteri gram-negatif. Hal ini dikarenakan adanya hambatan permeabilitas luar pada bakteri gram negatif.
Beberapa bakteri yang efektif dihambat oleh mahkota dewa adalahBacillus cereus, Bacillus subtilis, Enterobacter aerogenes, Eschericia coli, Klebsiella pneumonia, Micrococcus luteus, Pseudomonas aeroginosa, Staphylococcus aureus. Mahkota dewa (P. macrocarpa) menunjukkan aktivitas antimikrobanya dalam beberapa mekanisme yang berbeda seperti menghambat sintesis asam nukleat, metabolisme energi atau fungsi membran sitoplasma.
Efek anti bakteri dan anti jamur mahkota dewa ditunjukkan oleh kandungan kaempferols. Kaempferols dalam mahkota dewa efektif menghambat S. aureus, Enterococcus faecalis, Escherichia coli dan P. aeroginosa.
Ekstrak metanol buah Mahkota dewa (P. macrocarpa) memiliki aktivitas yang baik terhadap P. aeroginosa dan aktivitas kuat terhadap E. Coli. Pada penelitian sensitifitas terhadap bakteri B. cereus dan Streptococcus aureus menghasilkan diameter zona hambat (DIZ) 15-18 mm.
Ekstrak etil asetat telah menunjukkan aktivitas yang baik terhadap E. coli, Klebsiella pneumoniae dan Streptococcus ubellisdan aktivitas kuat terhadap P. Aeroginosa. Hasil zona inhibisiStreptococcus aureus dan B. cereusadalah 15-27 mm.
Efek anti bakteri dan anti jamur mahkota dewa pada ekstrak heksana dan kloroform menunjukkan aktivitas terlemah dengan DIZ kurang dari 10 mm.
Phorbolesters di biji mahkota dewa menghambat pertumbuhan jamur tertentu seperti Aspergillus niger, Fusarium oxysporum, Ganoderma lucidum, dan Mucor indicus.
