Posted by Ernest Admin on Thursday, 4, May, 2017
Efek terapi ginseng pada pasien diabetes non-insulin-dependent. Berbagai penelitian tentang ginseng, mendukung untuk digunakannya ginseng sebagai tambahan terapi pada penderita diabetes. Salah satu penelitian berfokus pada peran ginseng pada pasien diabetes non- insulin dependent (penderita diabetes yang tidak tergantung insulin).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek terapi ginseng pada pasien diabetes yang baru didiagnosis (NIDDM).
Dalam studi double-blind placebo-controlled ini, 36 pasien NIDDM diobati selama 8 minggu dengan ginseng (100 atau 200 mg) atau plasebo. Khasiat dievaluasi dengan tes psikofisik dan pengukuran kadar glukosa, konsentrasi serum lipid dan berat badan.
Hasilnya terapi ginseng meningkatkan mood, meningkatkan kinerja psikofisik, dan mengurangi glukosa darah puasa (FBG) dan berat badan. Dosis 200 mg ginseng memperbaiki hemoglobin terglikasi (HbA1c), dan aktivitas fisik. Placebo menurunkan berat badan dan mengubah profil lipid serum namun tidak mengubah kadar gula darah puasa.
Efek terapi ginseng pada pasien diabetes yang tidak tergantung insulin ternyata cukup menjanjikan dengan mengurangi gula darah, memperbaiki mood, meningkatkan kinerja dan menurunkan BB. Hal ini menunjukkan bahwa ginseng bisa menjadi tambahan terapeutik yang bermanfaat dalam pengelolaan pasien diabetes mellitus yang tidak tergantung insulin.
Tertarik mencoba ginseng merah, boleh mencobanya dengan tetap mengikuti aturan pemakaian. Menurut penelitian, ginseng merah kemungkinan aman dikonsumsi oleh orang dewasa dan anak-anak dalam jangka pendek. Meski alami, mereka juga bisa menimbulkan efek samping seperti gatal, insomnia, diare, sakit kepala, mengganggu tekanan darah, dan pendarahan vagina.
