Posted by Ernest Admin on Tuesday, 11, July, 2017
Penghentian menyusui dini. Komplikasi mastitis: penghentian menyusui dini. Mastitis adalah penyakit radang pada payudara yang biasanya lebih banyak terjadi dikalangan ibu- ibu menyusui dibanding perempuan yang tidak sedang menyusui.
Sama halnya dengan peradangan dibagian lain, penderita mastitis bisa mengalami nyeri, pembengkakan, kemerahan, timbul benjolan, dan payudara terasa hangat/ bahkan terasa terbakar. Mastitis bukan merupakan penakit berbahaya dan dapat sembuh sempurna bila tidak terlambat dan ditangani dengan benar. Namun bukan berarti bila tidak diobati bias sembuh sendiri lho, faktanya mastitis yang diabaikan atau terlambat penangananya dapat menimbulkan berbagai komplikasi, salah satunya penghentian menyusui dini.
Mastitis dapat menimbulkan berbagai gejala akut yang membuat seorang ibu memutuskan untuk berhenti menyusui. Nyeri dan bengkak tentu menyebabkan ibu tidak nyaman saat menyusui, tidak jarang ini memicu penghentian menyusui.
Produksi asi biasanya menurun dengan adanya peradangan, rasa asi juga bisa sedikit berubah menjadi lebih asin dan mengakibatkan beberapa bayi tidak mau minum untuk sementara waktu.
Selain itu ibu juga kerap khawatir kalau obat yang mereka konsumsi tidak aman untuk bayi mereka atau kalau- kalau bakteri yang menginfeksi tertelan.
Sebisa mungkin penghentian menyusui dini ini dihindari. Penghentian menyusui secara mendadak justru dapat meningkatkan risiko terjadinya abses karena banyaknya stasis asi di payudara.
Oleh karena itu penatalaksanaan yang efektif, informasi yang jelas dan dukungan tenaga kesehatan dan keluarga sangat diperlukan saat ini.
