Posted by Ernest Admin on Saturday, 15, April, 2017
Konsumsi MSG saat menyusui. Susu manusia biasanya mengandung glutamat bebas (rata 22 mg / 100g susu). Tingkat ASI hanya sedikit dipengaruhi oleh konsumsi MSG ibu. [FSANZ 2003, IFICF 2001, Stegink 1972], sehingga konsumsi MSG saat menyusui dianggap aman. American Academy of Pediatrics menganggap MSG kompatibel dengan ASI [AAP 2001].
Di Indonesia sendiri konsumsi MSG saat menyusui dinilai cukup aman. Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia, Prof Dr Hardiansyah menyatakan bahwa MSG dapat dikonsumsi tubuh.
Dari hasil penelitian konsumsi MSG di berbagai negara dihasilkan bahwa orang yang mengonsumsi MSG tidak mendapatkan dampak negatif. Seperti di China, masyarakatnya mengonsumsi MSG setiap harinya 0,6 – 6,8 gram. Kemudian di Jepang 3.0 gram setiap harinya, Amerika Serikat 1,0 gram, Indonesia 0,65 gram, Kanada 0,57 gram, dan di Inggris 0,57 gram.
Menurut Hardiansyah, glutamat itu bisa dibuat dari fermentasi karbohidrat (jagung, tetes tebu, dan singkong) dengan bantuan bakteri Brevibacterium lactofermentum. Glutamat bebas terdapat dalam bumbu makanan. Di antaranya kecap ikan Vietnam, Thailand, dan China. Kemudian saos tiram dan terasi segar serta sejumlah keju impor.
Sedangkan glutamat dalam pangan atau alami terdapat di kerang, kepiting, ayam, udang lobster, daging sapi, telur dan susu, sejumlah buah-buahan seperti alpukat dan anggur.
“Dalam air susu ibu (ASI) juga mengandung glutamat yang ditujukan untuk merangsang bayi meminum ASI. Glutamat itu sebagai zat gizi. Dalam tubuh glutamat paling banyak di otak dan otot. Sejauh ini belum ada penelitian tentang ibu hamil dilarang makan glutamat. Namun tentu mengonsumsi glutamat itu tidak boleh berlebihan,” tandasnya.