Posted by Ernest Admin on Monday, 27, February, 2017
Mahkota dewa yang memiliki nama latin Phaleria marcocarpa memang telah terkenal sebagai tanaman obat, salah satunya sebagai anti kanker. Daun dan buah Mahkota dewa digunakan sejak dahulu dalam pengobatan berbagai jenis kanker. Tanaman ini memiliki efek anti kanker terhadap kanker payudara dan tumor otak.
Penelitian efek anti kanker Mahkota Dewa
Suplementasi mahkota dewa dengan adriamycin siklofosfamid (AC) dilaporkan memiliki efek sinergis dalam mengurangi pertumbuhan tumor pada sel payudara. Mekanisme kerjanya adalah dengan menginduksi apoptosis- kematian sel, sekaligus memiliki efek perlindungan terhadap kerusakan hati dan ginjal yang disebabkan oleh AC. Dua dari konstituennya, falerin dan asam gallic, yang terbukti menymbang kontribusi besar untuk sifat sitotoksiknya.
Ekstrak semipolar metanol Mahkota dewa (ditunjuk sebagai DLBS1425) terbukti untuk mewujudkan aktivitas antikanker di sel kanker payudara dengan bertindak sebagai anti-proliferasi- mencegah pembelahan sel kanker, inducer anti-angiogenik- mencegah pembentukan saluran perdarahan untuk kanker dan apoptosis- mematikan sel kanker.
Peran dalam apoptosis sel
Ekstrak ini mengandung 20,26% falerin dan menginduksi apoptosis dengan fragmentasi DNA, aktivasi caspase-9 dan dengan peraturan limfoma sel B 2 (Bcl-2) dan Bcl-2 terkait protein X (BAX) di tingkat mRNA. Bcl-2 adalah protein anti-apoptosis dikodekan oleh bcl-2 gen yang bertindak sebagai cek poin dalam peraturan apoptosis, sedangkan BAX adalah protein pro-apoptosis-menyebabkan kematian sel. Falerin dan asam gallic meningkatkan kerja BAX protein dengan cara bergantung dosis sembari menurunkan kinerja Bcl -2.