Posted by Ernest Admin on Sunday, 5, February, 2017
Coba tebak yang mana? Merokok- seperti yang sering dituliskan di bungkusnya menyebabkan disfungsi ereksi/ disfungsi ereksi? Atau olahraga- mungkin bila terlalu ekstrim? Atau tidur?
Ternyata merokok dan konsumsi obat obatan, terutama jika kedua hal itu merupakan kebiasaan yang telah berlangsung lama, dapat meredam kehidupan seks Anda. Beberapa gelas bir atau anggur mungkin menempatkan Anda dalam mood, tapi minum terlalu banyak, terlalu sering, bisa juga mengerem ereksi. Sebenarnya kenapa rokok bisa menyebabkan disfungsi ereksi? nikotin yang terdapat di dalam rokok akan menyebabkan terjadinya penyumbatan pembuluh darah sehingga aliran darah tidak normal di dalam tubuh, termasuk aliran darah ke penis.
Lantas bagaimana mekanisme terjadinya penyumbatan aliran darah tersebut? Awalnya asap rokok yang dihisap akan masuk ke dalam tubuh Anda, masuk melalui paru- paru dan kemudian dipompa ke seluruh tubuh oleh jantung, beredar melalui sistem peredaran darah. Semakin lama, timbunan nikotin akan terakumulasi di dalam tubuh. Timbunan nikotin yang berlebihan tersebut akan menyebabkan aliran darah tidak lancar.
Pada pria berusia muda, mungkin dampak merokok belum terasa karena timbunan nikotin belum terlalu banyak. Risiko disfungsi ereksi pada pria sebanyak 30-50% terjadi saat mereka berumur 40 tahun, jika dengan merokok maka akan semakin meningkatkan risiko disfungsi ereksi. Bagaimana dengan olahraga dan tidur? Apakah dapat menyebabkan disfungsi ereksi? Tentu saja tidak! Sebuah gaya hidup sehat akan membantu Anda di kamar tidur. Jadi, pastikan Anda makan dengan baik, berolahraga, cukup tidur, dan mengelola stres Anda.