Posted by Ernest Admin on Monday, 6, March, 2017
ASI yang disimpan berubah bau dan rasanya?! Kenapa ya? Menyusui sudah bukan hal baru lagi bagi ibu-ibu yang memiliki bayi. Meskipun kini banyak wanita yang berkarier dan tidak hanya menjadi ibu rumah tangga, mereka masih dapat menyusui bayinya lho. Triknya adalah dengan menyimpan ASI mereka, jadi pengasuh bayi dapat memberikan pada bayi saat ibu tidak dirumah.
ASI memang bisa disimpan dan dinyatakan aman. Tentu dengan pengaturan tempat penyimpanan dan lama penyimpanan yang diperhatikan. Beberapa ibu menemukan, ASI yang disimpan beberapa lama, ternyata mengalami perubahan bau dan rasa! Faktanya sebenarnya hal ini adalah normal, bahkan ASI yang berubah baunya aman dikonsumsi bayi. Wah kenapa bisa begitu ya? Berikut penjelasannya.
Penyebab bau dan rasa ASI
Perubahan bau dan rasa ASI yang disimpan dapat disebabkan oleh obat-obatan, diet, merokok dan paparan cahaya pada susu atau suhu dingin selama penyimpanan. Dalam kebanyakan kasus, bayi tampaknya tidak keberatan dengan perubahan bau / rasa di ASI.
Bau karena lipase
Beberapa ibu menghasilkan susu yang, ketika membeku, mengembangkan bau dan rasa karena enzim yang normal pada ASI disebut lipase. Ketika dicairkan, susu ini sering digambarkan sebagai berbau tidak menyenangkan, tengik atau seperti sabun. Hal ini aman untuk digunakan dan banyak bayi akan menerimanya. Namun, beberapa bayi mungkin menolak untuk meminumnya, baik dengan rasa pertama mereka atau lambat ketika mereka mengembangkan preferensi rasa dan perilaku kehendak makan.