Posted by Ernest Admin on Wednesday, 24, May, 2017
Mengapa kentang meningkatkan risiko diabetes gestasional? Gestational diabetes adalah komplikasi kehamilan yang umum dengan risiko kesehatan jangka panjang untuk ibu dan bayi. Sebuah penelitian menyatakan kentang meningkatkan risiko diabetes gestasional, berikut ulasannya.
Peneliti dari Eunice Kennedy Shriver National Institute of Child Health and Human Development dan Harvard University melacak 15.632 wanita yang merupakan bagian dari Nurses ‘Health Study II dan yang hamil selama periode 10 tahun (1991-2001). Mereka tidak memiliki diabetes gestasional atau penyakit kronis sebelum kehamilan.
Konsumsi kentang dan makanan lainnya dinilai setiap empat tahun dan kasus diabetes gestasional dipastikan dari laporan sendiri tentang diagnosis dokter GDM, yang telah divalidasi oleh catatan medis.
Selama masa tindak lanjut 10 tahun, tim mengidentifikasi 21.693 kehamilan tunggal yang 854 dipengaruhi oleh diabetes gestasional. Setelah memperhitungkan faktor risiko diabetes gestasional lainnya seperti usia, riwayat keluarga diabetes, aktivitas fisik, kualitas makanan secara keseluruhan, dan indeks masa tubuh (IMT), mereka menemukan bahwa konsumsi kentang secara keseluruhan lebih tinggi terkait dengan peningkatan risiko diabetes gestasional.
Namun, mengganti dua porsi kentang seminggu dengan sayuran, kacang polong, atau makanan gandum lainnya secara signifikan dikaitkan dengan risiko 9-12% lebih rendah.
Para penulis menunjukkan bahwa kentang memiliki indeks glikemik tinggi dibandingkan dengan sayuran lainnya, sehingga dapat memicu kenaikan tajam kadar gula dalam darah, dan ini bisa menjadi salah satu penjelasan mengapa kentang meningkatkan risiko diabetes gestasional.
Mereka juga mengakui beberapa keterbatasan studi dan mengatakan karena sifat pengamatan penelitian mereka, tidak ada kesimpulan pasti yang dapat ditarik tentang sebab dan akibat.
Namun, mereka menyimpulkan: “Tingkat konsumsi kentang yang lebih tinggi sebelum kehamilan dikaitkan dengan risiko GDM yang lebih besar, dan penggantian kentang dengan sayuran, kacang polong, atau makanan gandum lainnya dapat menurunkan risikonya.”
