Posted by Ernest Admin on Thursday, 6, April, 2017
Mengukur sensitivitas insulin. Sensitivitas insulin dapat diukur untuk mengetahui seberapa sensitif tubuh terhadap paparan insulin. Tubuh yang sesnsitif terhadap insulin hanya membutuhkan sedikit insulin untuk menurunkan kadar gula darah. Ada beberapa metode yang dapat dilakukan untuk menentukan sensitivitas insulin.
Teknik penjepit hyperinsulinemic-euglycemic adalah teknik yang paling ilmiah untuk mengukur sensitivitas insulin, dan tes ini menjadi standar pembanding dari semua tes lainnya. Karena tes ini dan teknik “penjepit” serupa mahal, memakan waktu, dan tenaga, mereka sangat tidak praktis dilakukan.
Untuk mengatasi kendala mengukur sensitivitas insulin tersebut, tes alternatif telah dikembangkan, termasuk tes sering sampel toleransi glukosa IV (FSIVGTT), uji toleransi insulin (ITT), uji sensitivitas insulin (IST), dan infus kontinu glukosa dengan model penilaian (CIGMA). Sayangnya, semua metode ini membutuhkan akses intravena (IV) dan beberapa venipunctures, membuat mereka relatif tidak praktis untuk penilaian kantor.
The glukosa oral tes toleransi (OGTT) tidak membutuhkan akses IV tetapi melibatkan pengambilan darah dan membutuhkan waktu 2 sampai 4 jam. Masing-masing tes ini telah terbukti berkorelasi cukup baik dengan teknik penjepit dinamis.
Tes toleransi glukosa oral merupakan tes yang paling banyak digunakan, terutama dalam pemantauan penyakit diabetes tipe 2. Tes ini dipilih karena merupakan metode yang paling sederhana dan cukup menggambarkan tingkat sensitifitas tubuh terhadap insulin. Mengetahui sensitifitas tubuh terhadap insulin bisa membantu menentukan perlu tidaknya terapi insulin pada pasien diabetes melitus tipe 2.
