Posted by Ernest Admin on Monday, 6, February, 2017
Ketika berbicara mengenai konsumsi kafein dan menyusui, banyak dokter menyarankan untuk berhati-hati. Ibu menyusui boleh minum kopi yang mengandung kafein. Namun jumlahnya harus dibatasi, alias tidak boleh berlebihan. Mengapa? Ketika kafein memasuki aliran darah ibu menyusui, kurang dari satu persennya akan masuk ke dalam ASI. Jumlah kafein dalam ASI pun akan terakumulasi beberapa jam setelah dikonsumsi.
Sedangkan tubuh bayi belum bisa memecah dan menyingkirkan kafein dalam kopi dengan mudah, karena ginjal dan hatinya belum berkembang dengan baik dan sempurna. Akibatnya, kafein mungkin akan menumpuk dalam sistem tubuhnya. Ini bisa membuat bayi menjadi rewel dan sulit tidur. Semakin muda usia bayi, semakin lama pula waktu yang dibutuhkan untuk membuang kafein dari tubuhnya. Jika buah hati Anda sudah berusia sembilan bulan, barulah dia mampu menghilangkan kafein dari tubuhnya sama seperti orang dewasa.
The American Academy of Pediatrics menunjukkan bahwa kelebihan beban kafein dapat menyebabkan gejala pada bayi Anda sama seperti pada Anda – gugup, gelisahan, lekas marah, dan sulit tidur serta menimbulkan kebiasaan makan yang buruk.
Untuk mengurangi risiko, dokter anak menyarankan Anda minum minuman berkafein lebih sedikit saat menyusui. Batasi kopi, teh, cola, dan cokelat. Jika Anda melihat bayi Anda menjadi gugup atau gelisah setelah menyusu, pertimbangkan untuk menghilangkan semua kafein dari diet Anda.