Posted by Ernest Admin on Monday, 20, February, 2017
Avanafil adalah obat oral yang digunakan untuk mengobati impotensi (ketidakmampuan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi penis), juga dikenal sebagai disfungsi ereksi (ED). Obat ini termasuk dalam kelas obat yang disebut phosphodiesterase inhibitor yang juga mencakup tadalafil (Cialis), sildenafil (Viagra) dan vardenafil (Levitra).
Ereksi pada penis disebabkan oleh pengisian darah pada penis. Pengisian terjadi karena pelebaran pembuluh darah yang membawa darah ke penis mengakibatkan lebih banyak darah masuk dan pada saat yang sama, pembuluh darah yang membawa darah keluar dari penis menyempit dan mengurangi keluarnya darah.
Rangsangan seksual menyebabkan produksi dan pelepasan oksida nitrat dalam penis. Oksida nitrat menyebabkan enzim, guanylate cyclase, untuk menghasilkan siklik guanosin monofosfat (cGMP). cGMP berperan untuk meningkatkan dan mengurangi ukuran pembuluh darah yang membawa darah ke dan dari penis, masing-masing, dan menyebabkan ereksi. Ketika cGMP dihancurkan oleh enzim lain, yaitu phosphodiesterase-5, pembuluh darah kembali ke ukuran normal mereka, darah meninggalkan penis, dan ereksi berakhir.
Avanafil mencegah phosphodiesterase-5 menghancurkan cGMP sehingga cGMP bertahan lebih lama. Hal ini menyebabkan penis terisi darah lebih lama. Avanafil telah disetujui oleh FDA pada bulan April 2012.
Efek samping yang paling umum dari avanafil adalah:
