Posted by Ernest Admin on Friday, 17, March, 2017
Benarkah pasak bumi dapat mengobati kanker? Pasak bumi terkenal sebagai herbal untuk stamina pria, tetapi beberapa penelitian nampaknya menemukan khasiat lain dari pasak bumi, yaitu sebagai anti kanker payudara. Dari hasil penelitian, pasak bumi ternyata memiliki efek anti esterogenik yang cukup kuat, sehingga pasak bumi dapat mengobati kanker. Beberapa jenis kanker payudara bersifat responsif terhadap esterogen- sel kanker membutuhkan hormon esterogen untuk tumbuh, sehingga penekanan esterogen nampaknya bermanfaat untuk menekan pertumbuhan kanker
Dua quassinoids pada Pasak bumi yang menyebabkan pasak bumi dapat mengobati kanker adalah bahan yang memiliki efek anti esterogenik yaitu: 13α, 21-Dihydroeurycomanone dan Eurycomanone telah diuji dalam 17α-ethynylestradiol diinduksi assay uterotrophic (tes in vivo untuk efek anti- esterogen).
2.44umol / kg ekstrak pasak bumi mampu menginduksi efek anti-estrogenik ketika disuntikkan, dan meskipun keduanya berefek, Eurycomanone berefek lebih kuat dan memiliki khasiat mirip dengan Tamoxifen (suatu jenis obat anti esterogen) pada dosis molar yang sama.
Namun, karena bioavailabilitas (persentase obat yang akan sampai ke sirkulasi sistemik) oral yang rendah dan kandungan eurycomanone yang terbatas pada pasak bumi, efek ini tidak dapat dilihat secara in vivo. Berdasarkan massa molar 408,39916, ini sama dengan suntikan 996mcg dari Eurycomanone (setara dengan 906mcg Tamoxifen), dan bioavailabilitas sebesar 10,5% berarti sekitar sepuluh kali lipat dosis yang dibutuhkan untuk menjadi bioekuivalen; dan 30mg Tamoxifen secara teoritis akan bioekuivalen dengan sekitar 313mg Eurycomanone (mendekati 20g dari berat kering tanaman).
Efek ini mungkin mendasari beberapa efek anti-kanker Pasak bumi, seperti yang telah ditemukan untuk menghambat proliferasi MCF-7 sel kanker payudara secara in vitro, yang sangat estrogen responsif.