PEMERIKSAAN PENYAKIT PARU INTERSTISIAL: TES PENCITRAAN
Posted by Ernest Admin on Thursday, 20, April, 2017
Tes pencitraan: Pemeriksaan penyakit paru interstisial (PPI). Proses diagnostik meliputi pemeriksaan klinis yang komprehensif, tes pencitraan dengan sinar-X dan tes fungsi paru-paru. Jika ada faktor-faktor risiko untuk PPI atau temuan X-ray abnorma, dokter Anda mungkin akan melakukan CT scan resolusi tinggi.
Cukup sulit untuk menemukan kelainan paru interstisial pada tahap awal karena tidak menimbulkan gejala tertentu. Setelah gejala seperti sesak napas dan batuk kering muncul, penyakit ini mungkin sudah berkembang.
Macam tes pencitraan yang dapat dilakukan:
- X-ray Dada. Kerusakan paru-paru yang berhubungan dengan berbagai jenis penyakit paru-paru interstitial sering muncul dalam pola karakteristik pada sinar-X dada. Kadang-kadang, hasil pemeriksaan tampak normal dan tes lebih lanjut diperlukan untuk menjelaskan sesak napas Anda. Dalam beberapa penyakit (sarkoidosis), sinar-X dada juga dapat digunakan untuk melacak perkembangan penyakit.
- Computerized tomography (CT) scan. CT scanner menggunakan komputer untuk menggabungkan gambar sinar-X yang diambil dari sudut yang berbeda untuk menghasilkan gambar penampang struktur internal. Sebuah CT resolusi tinggi bisa sangat membantu dalam menentukan tingkat kerusakan paru-paru yang disebabkan oleh penyakit paru-paru interstitial. Hal ini dapat mengungkapkan rincian dan pola fibrosis, yang dapat membantu dalam mempersempit diagnosis.
- Echocardiogram. Sebuah USG untuk jantung, ekokardiogram menggunakan gelombang suara untuk memvisualisasikan jantung. Hal ini dapat menghasilkan gambar struktur jantung Anda, serta video yang menunjukkan bagaimana hati Anda berfungsi. Tes ini dapat digunakan untuk menilai tekanan yang tidak normal di sisi kanan dan kiri jantung Anda.