Posted by Ernest Admin on Wednesday, 29, March, 2017
Apakah sperma memiliki jenis kelamin? Berbicara mengenai infertilitas pada pria tak luput dari pembahasan mengenai sperma. Banyak fakta dan mitos menarik seputar sperma. Salah satunya: sperma yang membuahi sel telur sering dikaitkan dengan jenis kelamin bayi, lantas apakah sperma sendiri memiliki jenis kelamin?
Sendiri, tidak bisa dikatakan sperma memiliki jenis kelamin, tapi benar mereka yang turut bertanggung jawab atas apa jenis kelamin bayi.
Jenis kelamin bayi manusia ditentukan oleh komposisi kromosom seks nya (sepasang berbeda, di antara 23 pasang kromosom manusia). Betina memiliki dua salinan dari kromosom yang sama (disebut sebagai kromosom ‘X’); laki-laki memiliki satu salinan kromosom X dan satu salinan yang lebih kecil, berbentuk kait kromosom Y.
Ketika terjadi pembuahan, gamet baru (sel awal dari mana janin tumbuh) selalu mewarisi satu kromosom X ibu, dan baik X atau Y dari ayah. Jenis kelamin bayi tergantung pada kromosom sel sperma yang membuahi sel telur. Seorang perempuan XX, laki-laki adalah XY.
Sperma ayah membawa baik kromosom X atau kromosom Y, dan ada sekitar jumlah yang sama masing-masing. Kromosom Y berenang sedikit lebih cepat, tetapi mereka tidak hidup lama. Anda perlu teknologi yang serius (dan mahal) untuk menggeser peluang jenis kelamin bayi dari 50/50.
Orang bisa mengatakan, kemudian, bahwa ayah-atau, setidaknya,sperma dari ayah-menentukan jenis kelamin anak tapi bukan berarti sperma memiliki jenis kelamin. Di sisi lain, sperma pertama yang mencapai sel telur belum tentu salah satu yang membuahi sel telur. Sel telur manusia agak pemilih tentang hal semacam itu. Jadi, secara tidak langsung, ibu juga memiliki beberapa pengaruh pada jenis kelamin anak.
