Posted by Ernest Admin on Monday, 6, March, 2017
Bagaimanakah terapi nutrisi medis yang dianjurkan untuk penderita diabetes melitus? Sebelumnya mari kita kenal apa itu Diabetes. Diabetes adalah penyakit kronis (menahun) yang terjadi ketika pankreas tidak memproduksi cukup insulin, atau ketika tubuh tidak secara efektif menggunakan insulin. Diabetes biasa ditandai dengan kadar gula darah di atas normal.
Tujuan pengobatan diabetes adalah untuk mempertahankan keseimbangan kadar gula darah dan mengendalikan gejala untuk mencegah komplikasi yang mungkin terjadi. Jenis diabetes ini merupakan penyakit yang progresif. Karena itu, penderita diabetes tipe 2 umumnya akan membutuhkan obat-obatan untuk menjaga keseimbangan kadar gula darahnya. Tidak hanya dengan obat, terapi untuk Diabetes melitus meliputi edukasi tentang penyakit, terapi nutrisi, dan aktivitas fisik.
Pada pembahasan terapi nutrisi sebelumnya telah kita ketahui cara menentukan kebutuhan kalori harian berdasarkan berat badan ideal. Selanjutnya adalah komposisi makanan yang dianjurkan. Di rinci berdasarkan asupan dari persentase karbohidrat, lemak protein, natrium, serat dan pemanis buatan yang menyusun total kalori harian sebagai berikut:
45-65% total asupan energi (karbohidrat non olahan berserat tinggi dalam 3x makan/ hari)
20-25% kebutuhan kalori (batasi lemak jenuh dan lemak trans, seperti daging berlemak dan susu whole milk, konsumsi kolesterol < 200mg/ hari)
10-20% total asupan energi (seafood, daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, produk susu rendah lemak, kacang- kacangan, tahu dan tempe)
< 3 g atau 1 sendok teh garam dapur (pada hipertensi, natrium dibatasi 2.4 g)
+- 25 g/ hari (kacang kacangan, buah, dan sayuran serta karbohidrat tinggi serat)
tetap perlu dipertimbangkan kandungan kalorinya sebagai bagian dari klebutuhan kalori sehari.