Posted by Ernest Admin on Saturday, 13, May, 2017
Tingkatkan metabolisme anda dengan minum kopi. Apakah bisa tingkatkan metabolisme anda dengan minum kopi? Jika Anda seorang peminum kopi, Anda tentu merasakan peningkatan energi dan konsentrasi setelah minum kopi. Jika dikonsumsi secukupnya, salah satu manfaat lain dari kopi adalah kenaikan jangka pendek dalam tingkat metabolisme Anda. Kafein bisa membantu Anda merasa kurang lelah dan bahkan meningkatkan daya tahan tubuh saat berolahraga.
Tingkatkan metabolisme anda dengan minum kopi. Sejumlah penelitian telah meneliti efek kafein pada metabolisme, atau pengeluaran energi tubuh Anda. Sebuah ulasan yang diterbitkan pada tahun 2011 dalam “Obesity Review” memeriksa enam penelitian tersebut dan menemukan bahwa suplementasi kafein secara signifikan meningkatkan pengeluaran energi tubuh Anda selama 24 jam. Kafein sering menyebabkan dorongan energi dan penurunan perasaan mengerahkan tenaga, yang mungkin menjadi salah satu alasan mengapa tubuh Anda membakar kalori ekstra saat Anda mengkonsumsi kafein.
Mengkonsumsi kafein bersamaan dengan katekin yang ditemukan dalam teh hijau – tidak hanya meningkatkan pengeluaran energi harian tubuh Anda namun secara signifikan meningkatkan oksidasi lemak. Menurut ulasan yang diterbitkan pada 2011 dalam “Obesity Review.” Oksidasi lemak bermanfaat saat Anda mencoba membakar kelebihan lemak tubuh. Periset yang melakukan penelitian ini, bagaimanapun, menyimpulkan bahwa menelan kafein tanpa katekin sekalipun meningkatkan pengeluaran energi, namun mengkonsumsi kafein tanpa katekin tidak mempengaruhi oksidasi lemak.
Meskipun kafein bermanfaat bila Anda membutuhkan dorongan energi ekstra, kafein memang memiliki beberapa kekurangan. Sebuah tinjauan yang diterbitkan pada tahun 2011 di “Frontiers in Neuroscience” melaporkan bahwa kafein dapat menyebabkan defisit belajar, kecemasan, serangan panik dan halusinasi – terutama bila dikonsumsi dalam dosis lebih dari 300 miligram per hari. Kafein juga merupakan zat adiktif. Penulis review ini menyarankan bahwa beberapa konsumen kafein mengalami gejala “putus obat” – seperti kelelahan dan depresi – saat mereka menghilangkan/ mengurangi konsumsi kafein.