Posted by alamaya on Monday, 26, October, 2015
Kualitas kesuburan seorang pria menentukan harapan dan peluang memiliki keturunan. Kesuburan seorang lelaki ditentukan oleh berbagai faktor, diantaranya adalah kualitas sperma. Untuk dapat membuahi sel telur diperlukan kualitas sperma yang baik. Jumlah yang cukup banyak bukan satu-satunya jaminan karena tak jarang sperma yang ada lemah., bahkan mandul. Untuk memperbaiki kualitas kesuburan pria diperlukan terapi khusus dan konsumsi herbal-herbal penambah stamina dan kesuburan. Namun ada beberapa cara alami yang dapat anda lakukan untuk memperbaiki kualitas sperma dan meningkatkan kesuburan:
Redakan Stress
Walaupun belum diketahui mengapa stress bisa mempengaruhi kualitas sperma namun ada baiknya lakukan relaksasi. Usahakan saat berhubungan intim gairah anda memuncak sehingga dapat memancarkan semen lebih banyak dan menghasilkan sperma yang lebih kuat.
Konsumsi Vitamin C
Kekurangan vitamin C bisa menyebabkan sperma menggumpal. Beberapa studi telah membuktikan bahwa suplemen vitamin C setiap hari ternyata dapat meningkatkan kesuburan di kalangan pria perokok. Vitamin C adalah antioksidan yang membuat membran-membran sel menjadi stabil dan ini sangat bermanfaat bagi sperma. Buah-buahan seperti jeruk, semangka, strawberry dan sayuran seperti brokoli, tomat, dan kecambah adalah makanan yang kaya akan vitamin C.
Atur Jadwal Berhubungan
Hindari berhubungan intim 2-5 hari sebelum pasangan anda diperkirakan akan mengalami ovulasi. Hal ini dapat meningkatkan jumlah sperma dan presentase jumlah sperma yang sehat.
Hindari Olahraga Berlebihan
Pria yang berolahraga secara berlebihan akan mengurangi kualitas dan jumlah sperma karena suhu yang meningkat disekitar testis selama kegiatan yang mengerahkan tenaga. Dalam sebuah studi di AS, para peneliti menemukan bahwa para pelari yang berlatih lebih dari 90 kilometer per minggu mempunyai jumlah sperma lebih rendah dan sel-sel sperma yang kurang matang dibandingkan pria yang berlari kurang dari 50 kilometer per minggu. Namun, latihan aerobik yang takarannya sedang seperti berjalan cepat atau berenang, tiga kali seminggu, masing-masing selama 20 menit, tidak akan mempengaruhi produksi sperma.
Hindari Celana Ketat
Walaupun mungkin kurang efektif, mengganti celana dalam yang ketat dengan celana boxer atau celana kolor mungkin dapat menaikkkan jumlah sperma anda, karena testis anda akan lebih sejuk.
Turunkan Berat Badan Beberapa Kilogram
Apabila anda kelebihan berat badan, menurunkan beberapa kilogram mungkin dapat meningkatkan kesuburan anda. Jika anda kelebihan lemak, jaringan lemak dapat membungkus testis anda, meningkatkan temperatur disitu dan membunuh sperma didalamnya.
Hindari Sauna
Duduk di ruang sauna atau berendam terlalu lama dalam air hangat pada suhu yang melebihi suhu tubuh dalam waktu lama dapat menurunkan produksi sperma. Jangan menghabiskan waktu lebih dari 15 menit sehari di bak air hangat atau ruang sauna dan atur suhunya tidak lebih dari 36,5 derajat celcius.
Cermati Antibiotika yang anda Minum
Meskipun antibiotika berperan dalam terapi kemandulan, ada beberapa jenis yang terbukti mempengaruhi mutu sperma dengan menurunkan jumlah sperma dan kelincahan gerak sperma. Contoh antibiotiknya seperti: Nitrofuran (nitrofurazone) dan Macrolides (erithromycin).
Simpan Pelumas Anda
Jelly atau pelumas mungkin membantu dalam berhubungan intim namun zat kimia yang terkandung mengurangi kelincahan sperma, dan seringnya pelumas yang mengandung spermisida malahan membunuh sperma.
Berhenti Merokok
Jika anda perokok, peluang anda untuk menjadi ayah terbang bersama asap rokok. Merokok tampaknya berkaitan dengan penurunan jumlah sperma dan mengurangi kelincahan gerak sperma. Selain itu penelitian menemukan bahwa resiko keguguran meningkat jika kedua pasangan merokok atau bahkan jika hanya pria yang merokok. Batasi pula konsumsi alkohol, karena alkohol dapat menurunkan jumlah sperma.
Hindari Narkoba
Pemakaian mariyuana dan obat-obat terlarang lain dalam jangka panjang dapat berakibat menurunnya jumlah sperma dan resiko ketidaknormalan sperma, sehingga menurunkan peluang terjadinya pembuahan.